Andalkan Sapi Impor, Pedagang di Pangkal Pinang Prediksi Harga Tetap Naik

PANGKALPINANG, RobbyGunawan.biz - Pedagang sapi di Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, memprediksi harga penjualan sapi menjelang Lebaran akan mengalami kenaikan sebesar Rp 500.000 sampai Rp 1 juta per ekor. Kondisi ini bisa terjadi karena tingginya permintaan masyarakat.
Jubairi, pedagang sapi di Pangkalbalam, Pangkalpinang, mengatakan bahwa saat ini kondisi penjualan sapi masih stabil. Belum terjadi lonjakan permintaan dari masyarakat.
Di Pangkalpinang, pedagang sapi seperti dia rata-rata menjual 6-7 ekor sapi dalam sehari.
Berkaca pada tahun sebelumnya, permintaan sapi bisa menjadi 10-12 ekor per hari selama seminggu menjelang Idul Fitri.
"Memang momennya setiap tahun (permintaan tinggi). Harga naik saat permintaan tinggi, setelah itu stabil lagi," ujar Jubairi, Kamis (16/6/2016).
Sapi-sapi yang dijual para pedagang merupakan sapi impor asal Australia, yang telah melewati proses penggemukan di daerah Lampung dan Jawa Timur.
Sapi ini kemudian dijual kembali kepada pedagang pengecer, berdasar hitungan Rp 47.000 per kilogram.
Yadi, pedagang lain, mengklaim bahwa masyarakat cenderung menyukai daging sapi segar ketimbang dagi sapi beku.
Ia menilai bahwa rencana pemerintah untuk operasi pasar dengan menggunakan daging beku tidak akan berpengaruh banyak terhadap permintaan dan harga daging sapi di pasaran.
"Kami bahkan memotong sapi ini langsung di pasar. Kadang dikuliti juga di pasar, di hadapan pembeli," ujar Yadi.
Menurut pedagang, ketersediaan sapi-sapi pedaging selalu dalam kondisi cukup jika distribusinya tidak bermasalah.
Di Pangkalpinang, misalnya, sapi pedaging didatangkan dari luar daerah menggunakan jalur darat dan laut. Selain alat transportasi, proses distribusi biasanya terkendala cuaca buruk.

0 Response to "Andalkan Sapi Impor, Pedagang di Pangkal Pinang Prediksi Harga Tetap Naik"

Posting Komentar